Di masa pandemi seperti saat ini, transformasi digital bank memiliki peran penting, baik bank milik swasta maupun negara.
Melansir antaranews.com, salah satu perusahaan milik negara, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, segera mengubah gerai konvensional menjadi digital.
Transformasi digital bank BNI tersebut, menjadi langkah untuk menyesuaikan pola normal baru di tengah pandemi virus Corona Covid-19.
“Kami akan terus mendorong dan mengarahkan nasabah baik individu maupun institusi agar mengalihkan transaksinya menggunakan digital,” ujar Wakil Direktur Utama BNI Anggoro Eko Cahyo ketika mengunjungi kantor cabang di Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa.
Proses digitalisasi layanan terdepan yang berhubungan langsung dengan nasabah, proses bisnis, hingga model penjualan, akan dimaksimalkan BNI dengan dukungan teknologi informasi.
Gudang data dan sistem layanan nasabah (CRM) juga akan dioptimalkan sebagai salah satu mesin layanan yang bisa permudah dan percepat transaksi, sehingga akan berdampak pada peningkatan bisnis korporasi.
Anggoro juga menambahkan, bahwa new normal atau normal baru, menuntut cara baru dalam perilaku, interaksi, komunikasi hingga transaksi yang mengedepankan kesehatan serta produktivitas.
New normal tersebut, juga menjadi salah satu dasar bagi BNI untuk mengimplementasikan berbagai strategi serta inovasi di berbagai fungsi dan lini unit.
Masih melansir antaranews.com, selama masa pandemi virus Corona Covid-19, bank BUMN tersebut juga mencatat pertumbuhan transaksi digital pada kuartal pertama 2020.
Tercatat, pertumbuhan pada kuartal pertama tahun 2020 melonjak hingga 31 persen, dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019. Ini sebenarnya tidak lain karena dipicu transaksi mobile banking.
Kemudian, pada periode Januari-Maret 2020, transaksi mobile banking mencapai 63 juta kali dengan nominal Rp103,4 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun sebelumnya 43 juta dengan nominal Rp56,1 triliun.
Hal tersebut juga berlaku untuk segmen korporasi, transaksi digital naik 55 persen, lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun 2019 mencapai 44 persen.
“Itu menunjukkan nasabah institusi sudah beralih ke transaksi digital, khususnya untuk nasabah giro, juga debitur. Semua debitur kami sudah mulai menggunakan Cash Management BNI tahun ini,” pungkas Anggoro.
Dengan begitu, langkah transformasi digital bank BNI bisa dinilai cukup manjur, khususnya untuk menghadapi perubahan pola bisnis di era pandemi virus Corona Covid-19 ini.
Sebenarnya, langkah transformasi digital bank BNI ini juga sangat mungkin untuk diterapkan pada sektor bisnis lainnya, seperti manufaktur bahkan makanan dan minuman.
Tapi sadarkah Anda, transformasi digital bank BNI tersebut sebenarnya makin cepat karena kehadiran pandemi virus Corona Covid-19.
Bayangkan saja, apabila transformasi digital bank BNI masih belum dilakukan. Berapa banyak nasabah bank BNI yang akan terjangkit virus Corona Covid-19, karena mereka harus datang ke kantor cabang untuk melakukan kegiatan transaksi?
Anda sudah pasti tahu jawabannya, pasti sangat banyak. Tapi dampak tersebut tidak hanya dari sisi nasabah, dampak selanjutnya bisa pada perusahaan.
Jika tidak segera transformasi digital, nasabah atau konsumen jasa bank BNI, tentu berpeluang untuk beralih ke penyedia jasa keuangan lain.
Sebab, kompetitor mereka bisa jadi sudah menggunakan teknologi-teknologi digital dalam transaksinya.
Tentu, teknologi digital tersebut selain menjaga kesehatan dan keamanan nasabah, juga mempermudah mereka dalam bertransaksi dari mana saja dan kapan saja.
Maka dari itu, jangan anggap remeh transformasi digital bank maupun di sektor bisnis lainnya. Segera hubungi ADRENA melalui tombol di bawah dan raih kesuksesan di persaingan global.